eJournal Pembangunan Sosial

Fisip Universitas Mulawarman

REPRESENTASI KECANTIKAN MENJADI SALES PROMOTION GIRL (SPG) DI TOKO CARIN CELL SAMARINDA (Dwi Samsudiani, Sri Murlianti, Ratna Purba)

Submitted by: ,
On: Mar 11, 2022 @ 6:35 AM
IP: 110.139.155.95

  • Judul artikel eJournal: REPRESENTASI KECANTIKAN MENJADI SALES PROMOTION GIRL (SPG) DI TOKO CARIN CELL SAMARINDA
  • Pengarang (nama mhs): Dwi Samsudiani, Sri Murlianti, Ratna Purba
  • Abstrak (max. 1600 huruf atau 250 kata): Di tengah budaya masyarakat Indonesia, memiliki standarisasi kecantikan yang telah dikonstruksikan dan disekapati. Kecantikan merupakan hal yang identik disandingkan dengan perempuan, sehingga tidak heran jika beberapa sektor perdagangan produk, yang dibutuhkan adalah mayoritas perempuan. Penampilan menarik atau wajah cantik merupakan kebanggaan bagi perempuan, ketika masuk dalam dunia kerja. Para perempuan cantik akan dengan mudah memperoleh perlakuan baik dalam sosialnya. Di sistem kapitalis saat ini, para pengusaha menggunakan standarisasi kecantikan tersebut, sehingga perempuan pekerja seakan-akan menjadi bagian dari komoditi. Apalagi karyawan kemudian tidak hanya diharuskan menyediakan tenaganya yang dibayar murah untuk mempromosikan barang dagangan, tetapi mereka juga harus berpenampilan menarik, cantik, dan mampu menjual produk demi meningkatkan omset penjualan. Salah satu profesi yang sangat menerapkan standarisasi kecantikan adalah Sales Promotion Girls (SPG). Standarisasi kecantikan di tengah masyarakat, adalah perempuan memiliki tubuh yang ideal/langsing, berkulit putih, berpenampilan modis, tinggi, dan berambut lurus. Representasi tersebut merupakan gambaran mengenai realitas yang ditampilkan melalui kode-kode, simbol, makna dan tanda, serta ideologi dari suatu kebudayaan. Dalam proses representasi, status perempuan tereduksi menjadi objek komoditas yang dikonsumsi secara visual. Dari situ, diri perempuan yang berupa aspek sosial dan psikologisnya menjadi tersingkirkan, karena hanya memperhatikan visualnya saja. Menerapkan standarisasi kecantikan dalam profesi SPG, menjadi keuntungan tersendiri untuk menarik pasar, karena pada dasarnya mayoritaskaum perempuan juga menyepakati standarisasi yang terbentuk di tengah masyarakat. Sehingga para SPG handphone menjadikan kecantikan adalah senjata untuk melancarkan pekerjaan, hingga rela melakukan apapun demi memenuhi standarisasi kecantikan. Kompetisi di tengah para SPG juga terjadi, dan yang ditonjolkan adalah pemenuhan standarisasi kecantikan tersebut, bukanlah skill dalam pemasaran produk sebagaimana mestinya. Namun, hal tersebut dianggap wajar saja oleh para SPG handphone yang bekerja di Toko Carin Cell Samarinda.
  • Kata kunci (max. 80 huruf atau 10 kata): Representasi, Kecantikan, Sales Promotion Girl (SPG)
  • NIM: 1402035044
  • Angkatan (tahun masuk, mis. 2009): 2014
  • Program Studi: Ilmu Sosiatri
  • Sumber tulisan: Skripsi
  • Pembimbing: Sri Murlianti, Ratna Purba
  • Nama eJournal: eJournal Sosiatri/Sosiologi
  • Volume: 4
  • Nomor: 2
  • Tahun: 2018
  • File artikel eJournal (format .doc, max. 2 Mb): DWI SAMSUDIANI_REPRESENTASI KECANTIKAN MENJADI SALES PROMOTION GIRL (SPG) DI TOKO CARIN CELL SAMARINDA (03-11-22-06-35-41).docx (51 kB)
  • File artikel eJournal (format .PDF, max. 5 Mb): DWI SAMSUDIANI_REPRESENTASI KECANTIKAN MENJADI SALES PROMOTION GIRL (SPG) DI TOKO CARIN CELL SAMARINDA (03-11-22-06-35-42).pdf (305 kB)