eJournal Pembangunan Sosial

Fisip Universitas Mulawarman

MAKNA RITUAL MUKAD ULID MASYARAKAT SUKU DAYAK BULUSU DI DESA RIAN KABUPATEN TANA TIDUNG (D A N E L )

Submitted by: ,
On: Mar 3, 2015 @ 4:53 AM
IP: 36.75.44.180

  • Judul artikel eJournal: MAKNA RITUAL MUKAD ULID MASYARAKAT SUKU DAYAK BULUSU DI DESA RIAN KABUPATEN TANA TIDUNG
  • Pengarang (nama mhs): D A N E L
  • Abstrak (max. 1600 huruf atau 250 kata): D a n e l : Makna Ritual Mukad Ulid Masyarakat Suku Dayak Bulusu di Desa Rian Kabupaten Tana Tidung. Penelitian ini dilakukan di bawah bimbingan Bapak Drs. Badruddin Nasir, selaku pembimbing I dan Bapak Drs. Martinus Nanang, MA, selaku pembimbing II.
    Tujuan penelitian ini adalah melihat dan memberikan gambaran mengenai tahap-tahap dan proses pelaksanaan ritual Mukad Ulid, memahami makna simbol-simbol yang terdapat dalam ritual Mukad Ulid, untuk melihat partisipasi keluarga inti, kerabat dan masyarakat dalam pelaksanaan ritual Mukad Ulid dan penulis ingin memahami lebih jauh fungsi ritual Mukad Ulid dalam membangun kohesi sosial masyarakat suku Dayak Bulusu di Desa Rian Kapuak Kabupaten Tana Tidung.
    Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan metode Etnografi. Sumber data yang digunakan adalah data primer maupun data sekunder sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada di lapangan, peneliti memperoleh data dengan cara melakukan wawancara langsung kepada informan kunci dalam hal ini pengurus adat dan setiap orang yang pernah malaknakan ritual Mukad Ulid, keluarga inti, kerabat dan masyarakat serta tokoh masyarakat yang terlibat agar dapat mengetahui lebih dalam tentang ritual Mukad Ulid, sedangkan data sekunder diperoleh dari hasil penelusuran melalui observasi video, gambar (foto), dan sumber tertulis seperti arsip buku Sejarah dan Kabudayaan suku Dayak Bulusu yang ditulis oleh Jabin Jantje pada tahun 2012.
    Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori liminalitas Victor Turner yang mempelajari fenomena-fenomena religius masyarakat suku dan masyarakat modern, faham-faham tentang manusia, agama dan masyarakat yang muncul, dari hasil penelitian, Victor Turner telah merumuskan dua hal yang sangat penting bagi kajian antropologi, yaitu : (1) rumusan secara umum tentang teori antropologi dalam kajian hakikat ritual religius dan simbolisme, dan (2) kajian secara deskriptif tentang aspek-aspek drama sosial dan proses ritual.
    Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu, Ritual Mukad Ulid bagi masyarakat suku Dayak Bulusu adalah suatu ritual bertujuan untuk memutuskan hubungan batin antara keluarga yang berduka dengan roh anggota keluarga yang telah meninggal dan mengantarkan roh tersebut ke alam surga (londoyon odou senudon).
    Masyarakat Dayak Bulusu meyakini sebelum keluarga yang ditinggalkan tersebut melaksanakan ritual Mukad Ulid maka roh/arwah keluarga yang telah meninggal itu akan tetap berada di bumi dan tidak bisa menuju ke alam baka (surga). Kewajiban yang harus dilakukan keluarga yang ditinggalkan adalah berpantang (gali), untuk tidak melakukan sesuatu atau tidak memakan daging binatang tertentu, seperti; tidak boleh makan tambang (payau), makan garam, ikan labi-labi, sapi, kancil, monyet, atau ikan tertentu. Tidak boleh menikah sebelum ritual Mukad Ulid dilaksanakan karena masih ada ikatan, tidak boleh bertandang atau bepergian ke daerah lain, tidak boleh berpakaian adat, tidak boleh memotong atau mencukur rambut dan tidak boleh pergi ke hutan selama satu minggu. Sesudah ritual Mukad Ulid dilaksanakan tidak ada lagi pantangan keluarga inti, semua terbebaskan dan dibersihkan dari hal-hal yang tabu tersebut.
    Jika melanggar pantangan-pantangan itu sebelum melakukan ritual Mukad Ulid suku Dayak Bulusu meyakini akan ada sesuatu yang terjadi kepada orang yang telah melanggar, seperti; bisa sakit bungkang (bungkang itu sakit kutukan dari roh orang yang meninggal, seperti gila atau meninggal mendadak), kesurupan, atau hilang ingatan. Sehingga ritual Mukad Ulid sangat penting dilaksanakan untuk membebaskan seluruh anggota keluarga tersebut dari berbagai pantangan atau hal yang tidak diperkenankan secara turun-temurun sejak dari zaman para leluhur. Kepercayaan inilah yang secara psikologis sangat mendorong pikiran masyarakat suku Dayak Bulusu untuk melaksanakan ritual Mukad Ulid.
  • Kata kunci (max. 80 huruf atau 10 kata): Makna Ritual Mukad Ulid Suku Dayak Bulusu
  • NIM: 0802035025
  • Angkatan (tahun masuk, mis. 2009): 2008
  • Program Studi: Ilmu Sosiatri
  • Sumber tulisan: Skripsi
  • Pembimbing: Drs. Badruddin Nasir, M.Si & Drs. Martinus Nanang, MA
  • Nama eJournal: eJournal Sosiatri/Sosiologi
  • Volume: 3
  • Nomor: 3
  • Tahun: 2015
  • File artikel eJournal (format .doc, max. 2 Mb): 01_format_artikel_ejournal_mulai_hlm_ganjil-1 (03-03-15-04-53-01).doc (151 kB)
  • File artikel eJournal (format .PDF, max. 5 Mb): 01_format_artikel_ejournal_mulai_hlm_ganjil-1 (03-03-15-04-53-01).pdf (128 kB)