HUBUNGAN PATRON-KLIEN MASYARAKAT NELAYAN DI KAMPUNG TANJUNG LIMAU KELURAHAN GUNUNG ELAI KECAMATAN BONTANG UTARA KOTA BONTANG (Muhammad Firzan)
Submitted by: ,
On: Aug 28, 2017 @ 4:45 AM
IP: 36.80.58.151
- Judul artikel eJournal: HUBUNGAN PATRON-KLIEN MASYARAKAT NELAYAN DI KAMPUNG TANJUNG LIMAU KELURAHAN GUNUNG ELAI KECAMATAN BONTANG UTARA KOTA BONTANG
- Pengarang (nama mhs): Muhammad Firzan
- Abstrak (max. 1600 huruf atau 250 kata): Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan dan menginterpretasi karakteristik para nelayan dan punggawa di Tanjung Limau, untuk menggambarkan dan menginterpretasi perbandingan sumber daya yang dimiliki oleh keduanya, untuk menggambarkan dan menginterpretasi fungsi-fungsi dan peran mereka dalam pola hubungan nelayan-punggawa, untuk menggambarkan dan menginterpretasi pola-pola hubungan yang terjalin antara para nelayan dan punggawa, Jenis penelitian yang dilakukan dengan deskriptif kualitatif. Fokus penelitian terdiri dari hubungan antara sang juragan dan para buruh yaitu meliputi Hubungan Ekonomi, Hubungan Sosial dan Hubungan Politik. Lokasi Penelitian di Tanjung Limau Kota Bontang, Sumber Data yang di dapatkan melalui Data Primer yaitu Sang Punggawa, Anak Si Punggawa, Perwakilan Masyarakat Sekitar dan Para Buruh Nelayan Sedangkan Data Sekunder di dapatkan dari Studi Kepustakaan dan Dokumentasi, teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara Observasi atau pengamatan dan Wawancara Mendalam. Tehnik Analisis Data yang digunakan dengan cara melihat catatan observasi secara keseluruhan dan dokumentasi foto-foto yang terkumpul, Melihat penonjolan informasi jawaban informan dimana kekuatan dan kualitas data informasi ditentukan oleh posisi dan peran informan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Masyarakat nelayan Tanjung Limau pada umumnya masih menangkap ikan dengan alat tangkap tradisional, serta menggunakan ukuran perahu yang bervariasi dari ukuran yang kecil hingga ukuran yang besar. Dengan adanya variasi alat tangkap tersebut maka penduduk yang terlibat dalam usaha pada sektor ini terstratifikasi ke dalam beberapa lapisan seperti, punggawa pemilik kapal dan buruh nelayan yang mengoperasikan kapal.Hubungan antara sang punggawa dan para buruh nelayan memiliki tiga unsur yang saling berkaitan yaitu hubungan ekonomi, hubungan sosial dan hubungan politik. Dari permasalahan tersebut bisa dibandingkan perbedaan sumber daya diantara keduanya. Sang punggawa dengan status sosial-ekonominya yang lebih tinggi menggunakan pengaruh dan sumber dayanya untuk menyediakan perlindungan-perlindungan terhadap si buruh. Sehingga si buruh nelayan merasa memiliki hutang budi terhadap sang punggawa menyebabkan si buruh selalu patuh dan taat kepada sang punggawa. Terlepas dari itu dalam kehidupan ekonomi si buruh yang selalu terhimpit dalam kekurangan akibat dari upah yang diterima si buruh tidak sesuai dengan hasil dan kerja keras yang dilakukan untuk sang punggawa. Sehingga peran sang punggawa yaitu memberikan kompensasi-kompensasi berupa bantuan kepada anak buahnya yang sedang mengalami kesusahan. Ironisnya hal tersebut menjadi suatu kondisi yang dapat di terima oleh si buruh mengingat kebaikan-kebaikan yang dilakukan oleh sang punggawa. Sehingga bagi si buruh maupun punggawa hubungan ini akan terus berlanjut lama karena menurut mereka hubungan ini memberikan keuntungan bagi keduanya .
- Kata kunci (max. 80 huruf atau 10 kata): Patron-Klien, Ekonomi, Sosial, Politik, Masyarakat Nelayan
- NIM: 1202035011
- Angkatan (tahun masuk, mis. 2009): 2012
- Program Studi: Ilmu Sosiatri
- Sumber tulisan: Skripsi
- Pembimbing: Drs. Endang Erawan, M.Si., Dr. Sri Murlianto, M.Si
- Nama eJournal: eJournal Sosiatri/Sosiologi
- Volume: 5
- Nomor: 3
- Tahun: 2017
- File artikel eJournal (format .doc, max. 2 Mb): 01_format_artikel_ejournal_mulai_hlm_Ganjil-1 – Copy (08-28-17-04-45-18).doc (127 kB)
- File artikel eJournal (format .PDF, max. 5 Mb): 01_format_artikel_ejournal_mulai_hlm_Ganjil-1 – Copy (08-28-17-04-45-18).pdf (83 kB)