PERANAN TOKOH ADAT DALAM MEMPERTAHANKAN ADAT ISTIADAT POSUO (PINGITAN) PADA MASYARAKAT BUTON SUKU CIA-CIA DI SAMARINDA (Nurluli)
Submitted by: ,
On: Jan 29, 2019 @ 1:25 AM
IP: 125.160.79.200
- Judul artikel eJournal: PERANAN TOKOH ADAT DALAM MEMPERTAHANKAN ADAT ISTIADAT POSUO (PINGITAN) PADA MASYARAKAT BUTON SUKU CIA-CIA DI SAMARINDA
- Pengarang (nama mhs): Nurluli
- Abstrak (max. 1600 huruf atau 250 kata): Tujuan, untuk mengetahui dan mendeskripsikan peranan tokoh adat dalam mempertahankan adat istiadat Posuo (Pingitan) pada masyarakat Buton Suku Cia-Cia di Samarinda. Peranan tokoh adat dalam menjaga adat istiadat sangatlah penting terlebih dalam perkembangan zaman saat ini. Adat Posuo (Pingitan) yang telah ada dan dilaksanakan pada masyarakat Buton Suku Cia-Cia yang sudah turun temurun sejak nenek moyang terdahulu seharusnya tetap dilestarikan dan dijaga sebagai tradisi budaya, dikarenakan sebagai jati diri, menyatukan rasa persatuan, membina hubungan sillaturahmi bagi masyarakat Suku Cia-Cia itu sendiri dalam kehidupan masyarakat. Teori, peranan Soerjono Soekanto yang erat kaitannya dengan peranan tokoh adat. Jenis penelitian, deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa peranan tokoh adat dalam mempertahankan adat istiadat Posuo (Pingitan) adalah mensosialisasikan kepada setiap generasi penerus (anak cucu) mereka secara turun temurun dalam kehidupan masyarakat, menerapkan dan melaksanakan adat Posuo (Pingitan) karena adat tersebut merupakan adat yang tidak bisa ditinggalkan atau dirubah-rubah, pelaksanaannya bersifat wajib sehingga dibudayakan secara turun temurun dalam kehidupan masyarakat. Adapun peranan tokoh adat dalam upacara adat Posuo (Pingitan) adalah sebagai pembimbing peserta Posuo (Pingitan), Pande Pohora (Orang yang mengetahui seluk beluk penyelenggara pingitan) adalah seseorang yang bertanggung jawab penuh terhadap penyelenggaraan Posuo yaitu mensyarati dari awal masuk wadah pingit kemudian menetapkan peraturan atau tata tertib secara tidak tertulis seperti pengaturan makan dan minum dengan porsi yang ditentukan, cara merawat diri, gerak-gerak harus di batasi, dan posisi tidur yang benar saat berada dalam wadah pingit. Sebagai pemimpin upacara Posuo (Pingitan), Lebe (Imam) merupakan guru dalam masyarakat yaitu mensyarati air yang akan di gunakan untuk memandikan peserta Posuo (Pingitan) setelah hari terakhir pingitan kemudian melakukan penyentuhan tanah dan terakhir menjemput peserta Posuo (Pingitan). Sebagai pembacaan doa, Moji (Tokoh agama) merupakan seseorang sebagai pengikut atau pelengkap Lebe (Imam) dalam upacara Posuo (Pingitan). Berperan sebagai pembacaan doa selamat pada penutupan upacara Posuo (Pingitan).
- Kata kunci (max. 80 huruf atau 10 kata): Peranan, Tokoh Adat, Posuo (Pingitan)
- NIM: 1302035109
- Angkatan (tahun masuk, mis. 2009): 2013
- Program Studi: Ilmu Sosiatri
- Sumber tulisan: Skripsi
- Pembimbing: Drs. Badruddin Nasir, M.Si, Dra. Libet Situmorang, M.Si
- Nama eJournal: eJournal Sosiatri/Sosiologi
- Volume: 7
- Nomor: 1
- Tahun: 2019
- File artikel eJournal (format .doc, max. 2 Mb): 01_format_artikel_ejournal_mulai_hlm_Genap (01-29-19-01-25-40).doc (109 kB)
- File artikel eJournal (format .PDF, max. 5 Mb): 01_format_artikel_ejournal_mulai_hlm_Genap (01-29-19-01-25-40).pdf (814 kB)