PERSEPSI MASYARAKAT DESA BUKIT RAYA TERHADAP WARUNG KOPI DI TEPI JL. SAMARINDA – TENGGARONG, KILOMETER 10, DESA BUKIT RAYA, KECAMATAN TENGGARONG SEBERANG (Alan Chandra Suptandar)
Submitted by: ,
On: Sep 9, 2020 @ 2:26 AM
IP: 114.125.187.236
- Judul artikel eJournal: PERSEPSI MASYARAKAT DESA BUKIT RAYA TERHADAP WARUNG KOPI DI TEPI JL. SAMARINDA – TENGGARONG, KILOMETER 10, DESA BUKIT RAYA, KECAMATAN TENGGARONG SEBERANG
- Pengarang (nama mhs): Alan Chandra Suptandar
- Abstrak (max. 1600 huruf atau 250 kata): Hal yang melatarbelakangi penelitian ini adalah adanya berita di media sosial bahwa warung kopi yang ada di Jalan Samarinda – Tenggarong, Kilometer 10, Desa Bukit Raya dinilai oleh sebagian anggota masyarakat di sekitarnya di-gunakan sebagai tempat protistusi terselubung. Penelitian ini bertujuan mem-ferifikasi dan memvalidasi kebenaran persepsi dan penilaian anggota masyarakat tersebut. Untuk mencapai tujuan ini telah dikumpulkan data dari anggota dan to-koh masyarakat, serta aparat di Desa Bukit Raya melalui wawancara. Pemilihan anggota masyarakat sebagai informan dilakukan secara kebetulan (acci¬den-tal).Verifikasi juga dilakukan melalui pengamatan terlibat (observation participa-tory) di beberapa warung kopi yang disebut di atas. Data yang telah dikumpulkan dianalisis secara kualitatif-deskriptif-interpretatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada umumnya anggota masyarakat Desa Bukit Raya mengetahui adanya warung-warung kopi tersebut. Sepengetahuan mereka para pemilik dan pelayan warung kopi tersebut bukan orang setempat, melainkan orang luar – Samarinda dan diduga ada yang dari Surabaya. Sebagian anggota masyarakat Desa Bukit Raya menilai bahwa warung-warung kopi tersebut umumnya digunakan pula sebagai tempat prostitusi terselubung. Penilaian ini mereka dasarkan pada adanya sejumlah simbol yang terlihat di warung kopi tersebut sebagai indikatornya: (1) banyaknya sopir kendaraan pengangkut barang/ekspedisi yang singgah ke warung tersebut, (2) banyaknya laki-laki yang sering berkumpul di warung tersebut pada malam hari, (3) jam buka warung yang sampai larut malam menjelang subuh, (4) mode dan cara berpakaian pelayan warung yang minim, (5) pelayan warung yang suka meng¬goda pengendara di jalan depan warung. Pengamatan terlibat juga mem¬bukti¬kan ada¬nya sejumlah simbol yang sama, ditambah dengan: (1) adanya transaksi antara pe¬ngunjung dengan pelayan warung, dan (2) adanya satu – dua bilik/kamar di dalam warung yang pintunya ditutup kain gorden sebagai indikator kuat tempat praktek prostitusi. Berdasarkan pada fakta ini, sebagian anggota masyarakat Desa Bukit Raya menolak warung-warung kopi tersebut. Demikian pula anggota masya¬rakat yang semula tidak mengetahui bahwa warung-warung tersebut digunakan sebagai tempat prostitusi terselubung. Mereka meminta agar pemerintah (provinsi dan kabupaten) segera menertibkan warung-warung tersebut secara tuntas.
- Kata kunci (max. 80 huruf atau 10 kata): persepsi masyarakat, warung kopi, prostitusi terselubung.
- NIM: 1402035067
- Angkatan (tahun masuk, mis. 2009): 2014
- Program Studi: Ilmu Sosiatri
- Sumber tulisan: Skripsi
- Pembimbing: Prof. Dr. H. Harihanto, MS, Drs. H. Badruddin Nasir, M.Si
- Nama eJournal: eJournal Sosiatri/Sosiologi
- Volume: 8
- Nomor: 3
- Tahun: 2020
- File artikel eJournal (format .doc, max. 2 Mb): Jurnal Allan Chandra – Deal (09-09-20-02-26-13).doc (128 kB)
- File artikel eJournal (format .PDF, max. 5 Mb): Jurnal Allan Chandra – Deal (09-09-20-02-26-13).pdf (825 kB)